Minggu, 15 November 2009

Suku Muna


Suku Muna
Muda pada asalnya dikenal dengan Wuna ( bunga )yang memeberi mana spiritual kepada kejadian alamnya, dimana terdapat gugusan baru yang berbunga seakan-akan batu karang yang ditumbuhi rumput laut. Nama Wuna kini ditukar dengan Muna dan menjadi daerah Propinsih Sulawasi Tenggara, sebagaimana nama asli suku Muna dan Pulau Muna. Namun, kata "Wuna" itu lama kelamaan diucapkan dan ditulis menjadi "Muna" dalam laporan dan bahasa resmi. Wuna dalam bahasa Muna berarti bunga. Disebut begitu karena tidak jauh dari kota Wuna itu terdapat sebuahbukit batu karang yang sewaktu-waktu ditumbuhi sejenis rambut karang menyerupai bunga. Kota Muna terletak sekitar 25 kolometer dari Raha,ibu kota Kabupaten Muna, sekarang.

Suku Muna atau Wuna mendiami Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Dari bentuk tubuh, tengkorak, warna kulit (coklat tua/hitam), dan rambut (keriting/ikal) terlihat bahwa orang Muna asli lebih dekat ke suku-suku Polynesia dan Melanesia di Pasifik dan Australia ketimbang ke Melayu. Hal ini diperkuat dengan kedekatannya dengan tipikal manusianya dan kebudayaan suku-suku di Nusa Tenggara Timur dan Pulau Timor dan Flores umumnya. Motif sarung tenunan di NTT dan Muna sangat mirip yaitu garis-garis horisontal dengan warna-warna dasar seperti kuning, hijau, merah, dan hitam. Bentuk ikat kepala juga memiliki kemiripan satu sama lain. Orang Muna juga memiliki kemiripan fisik dengan suku Aborigin di Australia. Sejak dahulu hingga sekarang nelayan-nelayan Muna sering mencari ikan atau teripang hingga ke perairan Darwin. Telah beberapa kali Nelayan Muna ditangkap di perairan ini oleh pemerintah Australia. Kebiasaan ini boleh jadi menunjukkan adanya hubungan tradisional antara orang Muna dengan suku asli Australia: Aborigin. Dalam literatur dan juga dalam pergaulan orang Muna lebih dikenal sebagai orang Buton. Hal ini disebabkan karena Kerajaan/Kesultanan Buton, atas bantuan Belanda, mengkooptasi Kerajaan Muna dan mengklaimnya sebagai bagian dari Wilayahnya. Hingga Kerajaan/Kesultanan Buton dibubarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1962, Raja Muna terus melawan Buton dan sekutunya, Belanda, dan tak pernah mengakui klaim tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa penutur bahasa Muna (orang Muna) mendiami sebagian besar wilayah Kerajaan/Kesultanan Buton.

Emoticons